Jumat lalu akhirnya aku memutuskan untuk memperpanjang SIM yang sebentar lagi hangus. Ada banyak alternatif tempat perpanjangan sebenarnya. Tapi atas rekomendasi suami akhirnya aku memutuskan untuk melakukannya di Mall Pelayanan Publik Jakarta.

Lokasi dan Akses Menuju MPP Jakarta


Alamat: Jl. Epicentrum Sel. No.Kav. 22 2, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12940 (DPMPTSP DKI Jakarta)

Karena lokasinya cukup jauh dari tempatku, aku memutuskan untuk berangkat menggunakan kendaraan umum. Tepatnya Transjakarta. 

Berangkat dari Ragunan, aku memilih untuk naik koridor 6 atau 6A. Kemudian berhenti di halte GOR Sumantri, atau yang sekarang sudah berganti nama menjadi halte Rasuna Said. Patokannya adalah Plaza Festival atau Pasfes.

Karena tidak tahu nama haltenya sudah berubah, hampir saja aku terlewat untuk turun. Untungnya, bus sedang tidak terlalu ramai. Jadi aku bisa langsung turun begitu melihat gedung Plaza Festival.

Dari halte, aku memutuskan untuk jalan kaki sekitar 7 menit. Jaraknya tidak terlalu jauh dan terdapat sign penunjuk arah yang menunjukan lokasi Mall Pelayanan Publik ini. Meskipun aku tetap mengandalkan Google Map sih untuk mencari lokasi pastinya.

Persiapan Sebelum Pergi

Tidak banyak yang harus dipersiapkan untuk perpanjangan SIM. Yang pasti, kamu harus membawa KTP dan SIM Asli. Sebenarnya dibutuhkan fotokopi KTP juga. Tapi kalau terlupa, bagian informasi bisa membantu memfotokopi KTP yang kamu bawa.

Jangan lupa juga untuk membawa uang cash. Untuk biaya perpanjangan SIM sekitar Rp200 ribu. Aku kurang tahu berapa biaya persisnya untuk SIM A, tapi untuk SIM C kurang lebih sekitar Rp220 ribu. Jadi, pastikan membawa uang cash agar pembayaran lebih mudah.

Selain itu, pastikan datang lebih pagi agar bisa mendapatkan pelayanan lebih cepat. Saat aku sampai, kurang lebih sudah jam 8.30, dan sudah ada 17 pendaftar lain yang datang sebelum aku. Meskipun layanannya sendiri baru dibuka jam 9 pagi.

Proses Perpanjangan SIM

Begitu jam 9 tiba, pendaftar dengan nomor antrian 1-15 dipanggil untuk datang ke lantai 3. Sekitar 15 menit setelahnya, baru pendaftar dengan nomor antrian 16 ke atas dipanggil ke atas.

Begitu sampai ke atas, kamu akan melihat bangku-bangku tunggu dan beberapa loket pelayanan. Sebaiknya, kamu langsung datang ke loket SIM dan meminta formulir perpanjangan SIM. 

Ada 4 tahapan perpanjangan SIM yang perlu dilakukan. Yaitu mengisi formulir perpanjangan SIM, melakukan pemeriksaan kesehatan, mengisi kuesioner psikologi, dan pengambilan foto serta sidik jari. 

Namun, 4 tahapan ini dapat dilakukan secara paralel dan tidak berurutan sesuai nomor antrian. Jadi, proses pembuatan SIM bisa berlangsung lebih cepat.

1. Mengisi Formulir Perpanjangan SIM

Untuk mendapatkan formulir perpanjangan, kamu perlu menukar KTP asli dan SIM asli ke loket SIM. Pulpen dan papan jalan memang tersedia, tapi kalau mau lebih fleksibel, kamu bisa menyiapkannya sendiri di rumah. Minimal membawa pulpen pribadi agar tidak perlu menunggu.

Setelah selesai mengisi, kamu bisa menyimpan formulir ini sampai dengan proses pembuatan SIM ini selesai. Nantinya, formulir ini akan ditukarkan kembali dengan KTP asli dan SIM baru di loket yang sama.

2. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan

Jangan lupa untuk menyerahkan fotokopi KTP di meja pemeriksaan kesehatan yang berada di seberang loket SIM. Nantinya, nama kamu akan dipanggil sesuai dengan urutan menyerahkan fotokopi KTP. 

Semakin lama kamu menyerahkan fotokopi KTP, semakin lama juga kamu dipanggil untuk melakukan tes pemeriksaan kesehatan.

Isi tesnya sederhana saja. Kamu akan diminta untuk membaca angka yang ada di tes buta huruf. Selain itu, kamu juga akan ditanya apakah menggunakan kacamata saat berkendara atau tidak. 

Kalau menggunakan, akan ditanya juga besaran minus atau plus kacamatanya. Sesederhana itu. Lalu tes selesai dan kamu perlu menunggu lagi.

3. Mengisi Kuesioner Psikologi Online

Sambil menunggu dipanggil untuk pemeriksaan kesehatan dan pengambilan foto, kamu bisa mengisi kuesioner psikologi online. Barcode untuk link tertera di depan loket SIM.

Isi kuesioner psikologinya cukup sederhana, namun ada lebih dari 100 soal. Jadi akan cukup memakan waktu saat mengerjakannya. Kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mengerjakan keseluruhan soal.

Namun, pengerjaan tes ini bisa dibilang ada di prioritas 3 setelah pemeriksaan kesehatan dan pengambilan foto. Jadi, kalau nama kamu dipanggil untuk dua tahapan lainnya tersebut, kamu bisa menunda pengisian kuesioner dan mengulangnya kembali setelah foto dan tes kesehatan.

Begitu selesai mengisi kuesioner, kamu akan mendapatkan barcode yang harus didownload. Tunjukkan barcode ini ke loket SIM yang pertama tadi. Dan kamu bisa menunggu tahapan lainnya kembali.

4. Pengambilan Foto dan Sidik Jari

Meskipun dituliskan terakhir, proses ini bisa saja dilakukan kedua, ketiga, atau keempat. Aku sendiri melakukan pengambilan foto setelah kuesioner selesai dan sebelum tes kesehatan. Pastikan kamu menyadari dan langsung mengantre begitu nama kamu dipanggil oleh petugas.

Proses pengambilan foto berlangsung cepat dan sebentar. Sayangnya, hasilnya terlalu close-up dan seperti standar foto resmi lainnya, tidak cantik. Huhu. 

Tapi tidak masalah, yang terpenting proses pembuatan SIM bisa berjalan dengan lancar dan cepat.

5. Menunggu SIM Baru Selesai

Setelah semua proses di atas dilakukan, kamu tinggal menunggu sampai namamu dipanggil kembali untuk mendapatkan SIM baru. Jangan lupa untuk menyiapkan uang cash agar proses pembayaran lebih cepat.

Di tahapan ini, formulir yang sudah kamu isi bisa dikembalikan kepada petugas. Selain itu, pastikan juga SIM baru dan KTP asli kamu sudah kembali di tangan.

Jika sudah, maka proses pembuatan SIM baru sudah selesai dan kamu bisa pulang.


Dari pengalamanku, proses pembuatan SIM ini selesai sekitar jam 10. Jadi kurang dari 1 jam seluruh rangkaian pembuatan SIM selesai. Terhitung cepat menurutku. Walaupun memang saat melakukannya agak riweuh, tapi tidak apa-apa.