"Aku capek minum obat" Kataku ke psikiater saat kunjungan terakhir lalu.
Mendengar itu, psikiaterku hanya tersenyum, kemudian bertanya, "Lalu apa yang kamu lakukan saat merasa capek seperti itu?"
Ya, faktanya meskipun aku capek dan bosan minum obat setiap hari. Aku tetap melakukannya. Selain karena tidak ingin relaps, aku juga tidak ingin merasakan efek obat seperti awal-awal masa konsumsi lagi. Sesuatu yang umum pada beberapa jenis obat psikiatri.
Untuk obatku kali ini, efek awal obatnya memang cukup merepotkan. Sakit pinggang, mual, dan rasa tidak nyaman lainnya di sekujur badan. Aku tidak ingin mengalaminya lagi.
Hal tersebut juga kusampaikan pada psikiaterku, dan responnya sangat positif. Menurutnya, itu adalah bentuk tanggung jawab yang kupilih untuk diriku sendiri. Perasaan bosan atau lelah saat minum obat adalah hal yang lumrah. Apalagi kalau memasuki fase manik. Saat kondisi rasanya semakin baik-baik saja.
Tapi yang terpenting adalah tindakan yang mengiringinya. Tetap minum obat meskipun lelah adalah keputusan yang bijak dan baik. Meski kadang kala terasa sulit.