Setelah lebih dari 5 tahun mengonsumsi obat-obatan psikiatri, baru kali ini aku merasa kesulitan. Sebenarnya, ini juga bukan pertama kali aku mengonsumsi Sertraline. Tapi kali ini, banyak efek samping yang aku rasakan. Entah karena kondisi fisikku yang memang kurang sehat atau karena hal lain.
Sebelum mengonsumsi Sertraline, aku memang keluar rumah lebih banyak dan sering dari biasanya. Ditambah lagi, pola makanku juga agak kurang baik. Jadi mungkin, karena kelelahan dan maag, kondisi pencernaanku jadi agak kurang bagus.
Tapi, ketika aku mencari tahu dari beberapa tulisan dan Youtube, aku menemukan kalau yang aku alami juga bagian dari efek samping Sertraline. Jadi, barangkali dibutuhkan untuk catatan pengobatan atau orang lain dengan kondisi yang sama, aku memutuskan untuk menuliskannya.
Sertraline dan Masalah Tidur
Pada hari pertama konsumsi Sertraline, aku memutuskan untuk mengonsumsinya di malam hari. Berkaca pada pengalaman sebelumnya yang membuatku mengantuk. Dan benar saja, tidak lama setelah konsumsi, aku mengantuk dan tidur dengan lelap.
Tapi di hari kedua dan seterusnya, aku mulai kesulitan tidur. Bahkan meskipun aku mengonsumsi obat tidur yang diberikan psikiater. Sebagai catatan, obat tidur yang kudapatkan adalah Lorazepam.
Di hari ke-11, kuputuskan untuk mengubah waktu konsumsi menjadi siang atau pagi. Dan rasanya itu cukup membantu.
Sertraline dan Masalah Pencernaan
Selain masalah tidur, masalah lain yang cukup mengganggu adalah pencernaan. Sejak hari pertama sampai sekitar hari ke-10, aku terus merasa mual, sakit kepala, dan tidak selera makan. Selain itu, di hari ke-3, aku sempat muntah juga dan mengalami diare dan demam di beberapa hari lainnya.
Saat tulisan ini dibuat sudah sekitar 14 hari aku mengonsumsi Sertraline. Rasa mualnya tetap ada, tapi sakit kepala sudah berkurang cukup lumayan. Khususnya sejak aku mengubah waktu konsumsinya jadi siang hari. Aku tidak tahu itu berpengaruh atau tidak, tapi setidaknya begitulah yang aku rasakan.
Untuk mengatasi mualnya, aku coba dengan Ondansentron. Kebetulan, adik iparku di bidang farmasi. Dan dia menyarankan obat tersebut untuk mengatasi mual. Sedangkan untuk sakit kepalanya aku coba atasi dengan Paracetamol.
Selain itu, aku juga berusaha untuk menjaga perutku tetap terisi meski sedikit. Jadi, mualnya tidak semakin parah karena maag.
Berdasarkan yang kucari tahu, efek samping seperti ini akan berkurang di pekan ketiga. Semoga saja.
Sertraline dan Kondisi Mood
Jujur saja, aku tidak suka mengakui bagian ini. Tapi aku rasa penting untuk diketahui.
Sejak hari pertama mengonsumsi Sertraline kembali, aku merasa moodku membaik. Tapi kata suamiku, aku jadi lebih hiperaktif. Bagian terburuknya, aku jadi lebih sembarangan dan impulsif. Jadi lebih rentan salah bicara atau bersikap. Aku tidak suka ini.
Setelah melakukan kesalahan bodoh di hari ke-10, moodku sedikit mengalami penurunan sampai ke hari ini. Mungkin sebaiknya aku lebih membatasi bertemu orang lain di hari-hari seperti ini. Itu saja.