Setelah beberapa tahun membuka jasa freelance penulisan konten, keberadaan brief ternyata sangat penting dan membantu. Tapi, apa itu brief?
Apa Itu Brief atau Client Brief?
Secara sederhana, brief atau client brief adalah arahan atau penjelasan mengenai ekspektasi client terhadap konten atau hasil tulisan penulis. Umumnya, brief berupa dokumen tertulis. Akan tetapi, dalam beberapa kondisi, sifat dan bentuk brief tidak selalu kaku.
Pada dasarnya, brief bertujuan membantu penulis mendapatkan gambaran mengenai harapan client. Dalam beberapa kondisi, penulis bisa saja menganggap kalau tanya jawab di chat sudah cukup menggambarkan kemauan client. Maka hal tersebut bisa dianggap sebagai brief.
Tentu saja akan lebih membantu jika Anda memiliki dokumen tertulis yang sistematik sebagai brief. Jangan ragu juga untuk menyampaikan keinginan dan harapan Anda. Semakin detail sebuah brief, semakin mudah juga proses penulisannya.
Apa Saja yang Perlu Ada dalam Brief?
Membuat brief untuk pertama kali memang bukan hal yang mudah. Tapi, kalau Anda sudah tahu isi brief, Anda akan menyadari kalau pembuatan brief sangat mudah. Nah, berikut ini adalah beberapa poin yang perlu dimasukkan dalam brief content writer:
1. Keyword atau judul
Saat membuat artikel, keyword adalah hal penting pertama yang harus ada. Beberapa penulis mungkin mengharapkan adanya judul sebagai gambaran umum. Namun, kalau Anda belum menemukan judul yang tepat, memberikan keyword bisa cukup membantu.
Terkadang, Anda mungkin masih agak bingung untuk menemukan keyword yang tepat. Jangan ragu untuk bertanya atau berkonsultasi pada content writer yang Anda gunakan jasanya.
2. Format penulisan
Format penulisan artikel paling umum adalah format listicle. Dalam format ini, artikel ditulis dalam bentuk poin-poin. Sehingga, pembaca atau pengunjung website lebih mudah membaca dan memahami maksud tulisan.
Jika Anda menginginkan adanya tambahan format lain, pastikan penulis mengetahui hal tersebut sejak awal. Seperti sisipan kutipan, gambar, dan lain sebagainya. Beberapa penulis menetapkan harga yang berbeda jika Anda menginginkan artikel dengan sisipan gambar.
3. Segmen Audiens
Selanjutnya, pastikan Anda mengetahui segmen audiens yang Anda sasar. Penulisan artikel untuk HRD, karyawan, remaja, orang tua, anak sekolah, dan lain-lain tentu saja memiliki tone atau gaya tulisan yang berbeda.
Jika Anda memiliki sapaan khusus untuk audiens, Anda juga bisa menyampaikannya pada penulis. Dengan menyampaikan segmen audiens di depan, revisi penulisan bisa lebih diminimalisir. Sehingga, proses penulisan juga lebih lancar dan sat set.
4. Panjang tulisan
Apakah Anda membutuhkan artikel pendek 300 kata? 500 kata? 1000 kata? 2000 kata? dan seterusnya? Panjang artikel yang berbeda biasanya membutuhkan pembahasan dan biaya yang berbeda juga.
Jadi, jangan lupa untuk mengkomunikasikan hal tersebut sejak awal.