Setelah 2 Tahun tidak ke psikiater, akhirnya aku memutuskan mampir ke psikiater lagi. Sebenernya bukan benar-benar sengaja sih. Alasan utamanya ya karena BPJS non aktif sejak berhenti dari pekerjaan terakhir.
Akhirnya, setelah 2 Tahun yang fluktuatif, aku memutuskan lanjut terapi. Sayangnya, ga mudah cari psikiater di masa pandemi.
Lalu, aku menemukan satu rumah sakit yang relatif dekat. RSIA Grha Permata Ibu. Dulu, pernah ke RS ini buat jenguk teman yang melahirkan. RSnya bagus. Jadi aku mau coba.
Well yeah, secara pelayanan RS ini emang oke sih. Bagian informasinya ramah, bagian pendaftaran juga sangat membantu, suster, bagian farmasi, sampai loket pelayanan pun semuanya sangat ramah.
Sayangnya, aku merasa pelayanan dokter psikiatrinya kurang memuaskan.
Membuat Janji Temu
Dua hari sebelumnya, aku langsung datang ke RS ini saat tahu kalau ada poli psikiatri di RSIA Grha Permata Ibu. Seperti secercah cahaya yang memang harus langsung disambut.
Begitu sampai sana, bagian pendaftaran bilang kalau untuk poli psikiatri harus book online dulu. Karena kapasitas per hari hanya satu orang.
Keesokan harinya, aku membuat janji temu. Sayangnya, book online hanya bisa dilakukan minimal satu hari sebelum tanggal janji. Jadi, aku meminta jadwal besok harinya.
Sekitar 2 jam kemudian, admin WA RS mengirim foto nomor antrian. Tertulis untuk datang satu jam sebelum waktu pertemuan.
Hari Konsultasi : Pendaftaran
Jadwal konsultasi psikiater di RS ini ada di jam 7 malam sampai jam 8 malam. Artinya, aku dianjurkan datang jam 6 sore.
Begitu sampai di RS, aku perlu mengambil nomor antri pendaftaran. Setelah diproses di bagian pendaftaran, aku tinggal menunggu di depan poli.
Jangan lupa untuk memberi label dan kertas dari loket pendaftaran ke suster di dekat poli.
Hari Konsultasi : Menunggu Psikiater
Aku stand by di depan poli sejak 18.40. Semakin dekat ke jam 7 malam, beberapa pasien terdengar bertanya soal kemunculan dokter. Yang ternyata masih di jalan. Mungkin macet. Ga masalah sebenarnya.
Tapi aku mulai curiga. Sepertinya pasien hari ini cukup banyak. Benar saja, orang yang duduk di sebelah ternyata pasien psikiatri juga.
Hari Konsultasi : Bertemu Psikiater
Mungkin karena sudah membuat janji temu, aku dipanggil sebagai pasien pertama. Masuk ke ruangan dihimbau untuk tidak membawa tas ke dalam.
Psikiater nya bertanya beberapa hal. Seperti konsultasi pada umumnya. Sayangnya, kurang dari 20 menit kemudian sesi konsultasi selesai. Dokter memberikan resep yang harus ditebus. Dan ya, selesai.
Suster mengabarkan untuk datang 20 hari kemudian. Dia menyarankan untuk datang di hari selasa atau rabu.
Kesan Setelah Konsultasi
Ada perasaan janggal setelah sesi konsultasi yang cukup singkat itu. Aku pikir, hari itu hanya ada aku pasiennya. Sebagaimana yang diinformasikan oleh bagian pendaftaran satu hari sebelumnya.
Aku datang di hari kamis. Melakukan sesi konsultasi sebagai pasien pribadi non-BPJS. Di hari itu, pasien yang menunggu di sebelahku adalah pasien BPJS.
Aku tidak tahu apakah sesi konsultasi yang singkat itu karena hari kamis adalah hari pasien BPJS atau standar di RS tersebut memang sesingkat itu.
Sementara di slip pembayaran tertulis biaya konsultasi yang dibayarkan adalah untuk satu jam. Jadi rasanya aneh.
Di samping itu, sesi konsultasi terasa cukup terburu-buru. Ada beberapa pertanyaan yang membuatku merasa tidak nyaman atau di-judge.
Sekali lagi, mungkin karena pasien di hari tersebut cukup banyak.
Berdasarkan pengalaman ini, aku belum tahu apakah akan melakukan konsultasi ulang atau tidak. Mengingat biaya konsultasi relatif mahal. Belum termasuk obatnya.
Sebagai gambaran, biaya konsultasi psikiater per satu jam di RS Grha Permata Ibu adalah sebesar 300.000. Biaya ini belum termasuk administrasi sebesar 40.000. Namun, aktualnya konsultasi hanya berjalan kurang dari 20 menit.
Sayangnya, aku belum menemukan RS dengan Poli Psikiatri terdekat area Jakarta Selatan dan Depok lainnya. Khususnya yang relatif dekat dengan tempat tinggalku.
Oke, segitu saja pengalamanku ke psikiater di RSIA Grha Permata Ibu. Semoga membantu.